Bina Saluyu

Bina Saluyu

title bina Saluyu 2

Pencak Silat

gue

Keren kan!

IPSI

Ikatan Pencak Silat Indonesia

Tujuan

05.00 |

II.  TUJUAN PERGURUAN SILAT BINA SALUYU
Pada hakekatnya Perguruan Silat Bina Salyu mempunyai tugas dan tujuan sebagai berikut :
  1. Melestarikan warisan seni budaya bangsa yang bernilai luhur, serta mengembangkan seni budaya tersebut hingga manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan mengangkat harkat dan martabat bangsa.
  2. Mengembangkan, melestarikan dan memasyarakatkan pencak silat, khususnya pencak silat Tradisi/seni
  3. Menanamkan rasa cita tanah air dan menghargai terhadap budaya bangsa sendiri pada generasi muda dalam memperkokoh rasa bangga sehingga menjadi benteng yang kokoh terhadap masuknya budaya asing
  4. Menjadikan pencak silat sebagai kebanggaan nasional serta semakin dikenal dan diminati dunia Internasional.
III.  TEKNIK DAN ALIRAN PERGURUAN SILAT BINA SALUYU
Dalam upaya melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan pencak silat tradisi/seni perguruan silat Bina Saluyu menghimpun berbagai corak  dan ragam aliran yang ada di Kota Bogor, berdasarkan tujuan tersebut perguruan Silat Bina Saluyu mengembangkan serta melestarikan aliran-aliran sebagai berikut:
  1. Aliran Cimande
  2. Aliran Sera
  3. Aliran Syahbandar
Dari ketiga aliran tersebut perguruan silat Bina Saluyu mengembangkan gerakan-gerakan yang memperhitungkan segi anatomis, tidak bertele-tele sesuai dengan pungsi dan kebutuhan penggunaannya.
Dengan sifat serta ciri tersebut, tidaklah berlebihan bila teknik perguruan silat Bina Saluyu disebut teknik Silat Tradisi/seni yang menitik beratkan kepada empat aspek pencak silat yatu :
  1. Aspek Mental Spiritual
  2. Aspek Bela Diri
  3. Aspek Seni
  4. Aspek Olah Raga
SISTEM PENDIDIKAN
  1. Pada dasarnya teknik-teknik serta system pendidikan Perguruan Silat Bina Saluyu menerapkan system yang praktis dengan pengenalan teknik serta pengembangannya secara langsung dari awal pendidikan dasar. Sistem pendidikan Perguruan silat Bina saluyu dapat digolongkan atau gambarkan sebagai berikut :
  2. Sebagai ilmu bela diri yang bercirikan kedaerahan juga segi bela dirinya mempunyai sifat yang tidak lepas dari aspek mental spriritual yaitu aspek yang dibutuhkan kematangan jiwa dan budi pekerti luhur
Masing-masing tingkatan selain mempelajari teknik silat tradisi dan olah raga perguruan silat Bina Saluyu mempelajari beladiri tangan kosong dan senjata seperti
- Golok
- Trisula
- Tongkat
- Pisau
TINGKATAN SABUK DAN MATERI PEMBELAJARAN
PERGURUAN SILAT BINA SALUYU

No
Tingkatan
Waktu
Materi
1
KUNING
Wira Muda
6 Bulan
  1. Jurus Olahraga 1 – 10
  2. Jurus Budaya 1 – 20
2
 ORANYE
Wira Madya
6 Bulan
  1. Jurus Olahraga 1 – 20
  2. Jurus Budaya 1 – 30
3
 HIJAU
Wira Utama
6 Bulan
  1. Jurus Olahraga 1 – 30
  2. Jurus Budaya 1 – 60
4
BIRU
Satria Muda
6 Bulan
  1. Jurus Olahraga 1 – 40
  2. Jurus Budaya
- Palered
-Tepak Tilu
5
COKLAT
Satria Madya
1 Tahun
  1. Jurus Olahraga 1 – 50
  2. Jurus Budaya Tepak dua
  3. Teori dan Praktek Ganda
  4. Jurus Wajib Bina Saluyu
6
HITAM
Satria Utama
2 Tahun
  1. Metode Kepelatihan
  2. Jurus-jurus Aliran
- Cimande
- Syahbandar
- Sera
3.  Pendalaman Jurus-jurus  Aliran
7
MERAH
Pendekar Muda
-


Read More
04.53 |

 

I.  SEJARAH SINGKAT PERGURUAN SILAT BINA SALUYU
Perguruan Silat Bina Saluyu, adalah sebuah organisasi Pencak Silat yang didirikan oleh M. Juju Juarsah dan Onong Suganda. Pada proses pendirian Perguruan Silat Bina Saluyu awalnya hanyalah sekumpulan para pencinta seni beladiri Pencak Silat yang terdiri dari 10 orang remaja dan 6 orang anak-anak yang didasari oleh dukungan penuh para orangtua hingga akhirnya berhasil mencetuskan satu gagasan yang bersejarah dimana untuk mengawali eksistensinya sebuah perguruan yang kuat dan kokoh.
Perguruan ini pertama kali bentuk di RRI Bogor pada tanggal 12 Juli 1979 dengan nama perguruan Wargi Saputra yang kemudian membetuk cabang pertama di Pulo Geulis pada tanggal 15 April 1980 cabang inilah yang tumbuh pesat, oleh karna didalam perkembangannya yang telah meluas keberbagai wilayah seperti :
  1. Pada tanggal 25 Mei 1981 cabang I di Kampung Sawah
  2. Pada tanggal 4 Oktober 1991 cabang II di Suka Jadi
  3. Pada tanggal 9 April 1982 mendirikan cabang di Kampung Binong
Maka selanjutnya organisasi ini memutuskan untuk mengadakan musyawarah pembentukan pengurusan baru yang diadakan pada tanggal 7 s/d 10 Juli 1982 serta menetapkan dan disyahkannya Perguruan Silat Wargi Saputra menjadi Perguruan Silat Bina Saluyu, nama Bina Saluyu sesungguhnya tidak dimaksudkan dalam pendiriannya sebagai satu aliran melainkan sebagai fungsi cara melindungi diri. Demikian pula dengan penggunaan nama Bina Saluyu merupakan satu cita-cita luhur dari Abah Mandra guru dari pendiri perguruan silat Bina Saluyu agar dapat mengembangkan seni budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang berada di Jawa Barat. Akhirnya pada Tanggal 12 Juli 1982 Perguruan Silat Bina Saluyu disyahkan oleh Ketua IPSI Kota Bogor.
Read More

Bina Saluyu merain Emas

04.44 |

http://andi-maestro.blogspot.com/ 

Kemuning Gading|Kotahujan.com-Para peserta Kejuaraan Olah Raga dan Festival Pencak Silat Dandim Cup II tampak tidak sabar menantikan pengumuman pemenang perlombaan itu. Dengan seksama mereka mendengarkan pantia pelaksana mengumumkan hasil penilaian juri dan bersorak ketika salah satu anggota perguruannya terpilih sebagai pemenang. Di hari penutupannya pada Jumat (13/09/12), terlihat sekurang-kurangnya 50 piala dari berbagai kategori berbaris di atas meja, yang tak henti-hentinya memancing mata para peserta.
Pertandingan dibagi menjadi dua cabang yaitu kejuaraan olah raga pencak silat yang terdiri dari dua ketegori yaitu Tanding dan TGR (Tari Gerak), dan cabang festival seni pencak silat. Ketiga kategori yang disiapkan itu dibagi sesuai jenis kelamin dan tingkatnya, yaitu tingkat anak-anak dan remaja, yang masing-masing tingkat dibagi lagi menjadi beberapa kelas. Selain penghargaan untuk kategori tersebut, panitia juga memberikan penghargaan bagi atlit terbaik, pelatih terbaik, kontingen terbaik, dan lain-lain.
Ketua Juri untuk cabang Festival Seni Pencak Silat, M Syahrudin, mengatakan bahwa kejuaraan kali ini memang sengaja dikonsentrasikan pada remaja dan anak-anak. Hal itu dilakukan oleh IPSI sebagai langkah pembinaan dan penyaringan atlit, sekaligus sebagai usaha memotivasi para pesilat-pesilat muda di Bogor khususnya.
“Kali ini kami berkonsentrasi pada anak-anak dan remaja, sedangkan kejuaraan untuk tingkat dewasa rencananya juga akan kami adakan sekitar akhir tahun ini,” jelas Syahrudin pada kotahujan.com
Hasil penilaian juri, Perguruan Ayu Pusaka Indonesia (API) muncul sebagai juara umum dalam cabang olah raga dengan memperoleh 9 medali emas. Sedangkan juara umum cabang seni dengan perolehan 7 emas ialah Perguruan Bina Saluyu.
Ketua Perguruan Bina Saluyu, Agus Mugiono, mengaku merasa bangga atas prestasi yang diraihnya ini.
“Kita sebagai orang tua, tentunya bangga bahwa anak didik kita mempunyai rasa tanggung jawab dan cinta terhadap seni budaya,” ungkapnya Mugiono.
Selain sebagai juara umum kategori Festival Seni Pencak Silat, perguruan Bina Saluyu juga meraih peringkat pertama sebagai kontingen terbaik. Bagi Mugiono dan perguruan Binsa Saluyu, prestasi ini memiliki arti tersendiri karena perguruan itu baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 30 pada tanggal 12 Juli 2012 kemarin, dan juga menjadi penghargaan bagi Mudiono yang baru saja terpilih sebagai ketua baru.
Perguruan Bina Saluyu adalah perguruan silat di Bogor yang memfokuskan diri pada seni pencak silat. Hal ini dilakukan sebagai usaha pelestarian warisan budaya pencak silat yang sudah dilakukan sejak dulu oleh para pendahulunya. Dari segi prestasi, perguruan ini telah banyak menjadi juara di berbagai perlombaan dan sering juga diundang tampil dalam acara-acara tertentu.
Kejuaraan Olah Raga dan Festival Pencak Silat Dandim Cup II ditutup oleh Komandan Kodim 0606 Kota Bogor, Letkol Inf. Sinyo, dengan suasana militer. Pihak panitia pun mengaku senang dan bangga karena acara ini berjalan dengan sukses dan lancar.
Read More